Laman

Minggu, 21 April 2013

No Title



Hidup ini penuh kejutan. Seperti Bari yang sore tadi masih berkoar di halaman rumah kami membanggakan hebatnya pekerjaan yang ditekuninya sebagai dukun di Jakarta, lalu tahu-tahu menabrak truk dan meninggal seketika selepas maghrib. Atau Nurul yang kukira seorang anak perempuan lugu, tapi tiba-tiba hamil dan menikah pada usianya yang masih empat belas. Imajinasi manusia juga penuh kejutan. Siapa sangka ada yang punya ide mengalihkan cinta Snow White pada seorang pemburu bayaran, atau membayangkan Abraham Lincoln sang bapak demokrasi Amerika ternyata seorang pemburu vampire. Tidak ada pula yang menyangka Jacob yang seorang serigala jejadian ternyata berjodoh dengan Renesmee yang separuh vampire, meskipun akhir cerita tetralogi Twilight itu sungguh sangat bisa ditebak dan akhirnya menjadikan Breaking Down 2 sebagai satu diantara beberapa film dengan cerita terburuk di Amerika. Kisah-kisah itu sungguh penuh kejutan. Dan cerita yang mudah ditebak itu sekarang terasa membosankan.

Ketika menulis dan mengarang cerita, kau bisa menorehkan apapun yang kau mau. Memutuskan pada kisah apa dan bagaimana ceritamu berakhir. Bahagia atau pedih. Tapi ini kehidupan, kenyataan. Kau tak bisa semudah maumu menduga kejadian yang akan datang di masa depan. Karena hidup sungguh memberi banyak kejutan. Tak kan ada yang menyangka seorang Susi yang terlihat sangat menderita karena terus-terusan disakiti oleh suaminya ternyata juga seorang penghianat cinta, sama seperti suaminya. Atau Rika yang kata orang perempuan nakal dan memiliki banyak lelaki ternyata bisa sangat setia sebagai selingkuhan seorang pegawai rendahan dan mau saja menjadi gundik lelaki itu tanpa imbalan apapun selain derita berkepanjangan karena kasihnya tak mungkin berubah jadi pernikahan yang diimpikan. Siapa pula yang menyangka seorang Bondan yang seorang raja tega itu tak mau makan uang haram. Hidup sungguh penuh kejutan.

Dan sanggupkah aku menciptakan kejutan dalam setiap cerita yang kutulis, seperti yang kau harapkan? Sedangkan otakku penuh dengan impian akan kisah-kisah berakhir bahagia, atau kisah-kisah tragis dengan akhir dramatis yang membuat air mata pembacanya masih luruh sampai satu jam berikutnya. Tapi bukankah kau sudah tak lagi menginginkan cerita-serita yang seperti itu? Mungkin mereka juga tidak. Semoga saja aku sanggup menulis, kisah-kisah penuh kejutan seperti yang ditawarkan kehidupan, seperti yang kau inginkan.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar