Hidup ini penuh kejutan. Seperti Bari yang sore tadi masih berkoar di
halaman rumah kami membanggakan hebatnya pekerjaan yang ditekuninya sebagai
dukun di Jakarta, lalu tahu-tahu menabrak truk dan meninggal seketika selepas
maghrib. Atau Nurul yang kukira seorang anak perempuan lugu, tapi tiba-tiba
hamil dan menikah pada usianya yang masih empat belas. Imajinasi manusia juga
penuh kejutan. Siapa sangka ada yang punya ide mengalihkan cinta Snow White
pada seorang pemburu bayaran, atau membayangkan Abraham Lincoln sang bapak
demokrasi Amerika ternyata seorang pemburu vampire. Tidak ada pula yang
menyangka Jacob yang seorang serigala jejadian ternyata berjodoh dengan
Renesmee yang separuh vampire, meskipun akhir cerita tetralogi Twilight itu
sungguh sangat bisa ditebak dan akhirnya menjadikan Breaking Down 2 sebagai
satu diantara beberapa film dengan cerita terburuk di Amerika. Kisah-kisah itu
sungguh penuh kejutan. Dan cerita yang mudah ditebak itu sekarang terasa
membosankan.
Ketika menulis dan mengarang cerita, kau bisa menorehkan apapun yang kau
mau. Memutuskan pada kisah apa dan bagaimana ceritamu berakhir. Bahagia atau
pedih. Tapi ini kehidupan, kenyataan. Kau tak bisa semudah maumu menduga
kejadian yang akan datang di masa depan. Karena hidup sungguh memberi banyak
kejutan. Tak kan ada yang menyangka seorang Susi yang terlihat sangat menderita
karena terus-terusan disakiti oleh suaminya ternyata juga seorang penghianat
cinta, sama seperti suaminya. Atau Rika yang kata orang perempuan nakal dan
memiliki banyak lelaki ternyata bisa sangat setia sebagai selingkuhan seorang
pegawai rendahan dan mau saja menjadi gundik lelaki itu tanpa imbalan apapun
selain derita berkepanjangan karena kasihnya tak mungkin berubah jadi
pernikahan yang diimpikan. Siapa pula yang menyangka seorang Bondan yang
seorang raja tega itu tak mau makan uang haram. Hidup sungguh penuh kejutan.
Dan sanggupkah aku menciptakan kejutan dalam setiap cerita yang kutulis,
seperti yang kau harapkan? Sedangkan otakku penuh dengan impian akan kisah-kisah
berakhir bahagia, atau kisah-kisah tragis dengan akhir dramatis yang membuat
air mata pembacanya masih luruh sampai satu jam berikutnya. Tapi bukankah kau
sudah tak lagi menginginkan cerita-serita yang seperti itu? Mungkin mereka juga
tidak. Semoga saja aku sanggup menulis, kisah-kisah penuh kejutan seperti yang
ditawarkan kehidupan, seperti yang kau inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar